Mahabharata episode 256 KEREN KW12

 Al Kisah Mahabharata episode 256

TUBUH DURYUDANA MENDAPATKAN ANUGERAH DAN MENJADI SEKUAT BAJRA 

by : KEREN KW12

Raja Gandara Sangkuni masih terus memainkan dadunya bersama Basudewa Krishna. Sangkuni melakukan hal ini agar memuluskan rencananya untuk menyukseskan Duryudana, namun Basudewa Krishna tidak akan membiarkan hal tersebut. Sri Krishna mengatakan banyak hal kepada Sangkuni yang berisi sindiran-sindiran terkait rencananya itu. 

Di tempat lain, Duryudana segera bergegas ke tenda dan mengingat pesan dari Aswatama bahwa ia harus segera menemui ibunya dengan telanjang agar tubuhnya menjadi sekuat bajra. Namun ketika ia telanjang, tiba-tiba Basudewa Krishna menemuinya. Krishna mengatakan bahwa bukan saatnya mandi namun saatnya penebusan dosa. Sri Krishna mengatakan bahwa ia ketika ia mencari rumput untuk pemujaan, ia heran dengan sang pangeran maka ia mendekatinya. Duryudana terus panik dan bertambah panik seiring Krishna yang menggodanya terus. 


Di tempat dadu, Krishna masih terus membuat Raja Gandara Sangkuni sibuk bersamanya. Paman dari kurawa ini tidak tau dengan aksi Basudewa sehingga ia tetap tenang dan yakin dengan Rencananya. Sebaliknya Basudewa Krishna terus mengisi fikiran Sangkuni dengan kata - kata sindiran agar menyadarkan pamannya itu. Hidup ini bukan permainan dadu, namun orang yang di seberang Sangkuni ini bukan hanya lawannya. Raja Gandara mulai heran dengan apa maksud dari kata-kata Krishna. 


Duryudana menyuruh Basudewa Krishna pergi agar tidak menghalangi jalannya hari ini. Krishna mengatakan bahwa ia hanya menyebarkan kebaikan di dunia ini. Kedua orang ini terus menerus beraksi dengan kelucuan masing-masing. Sri Krishna seolah mengetahui dan mengatakan bahwa ia tau bahwa ia akan menemui ibunya untuk mendapatkan hal itu sekuat bajra. Duryudana mengatakan bahwa ia akan melakukan hari ini dan esuk akan segera menghabisi Pandawa. 


Ketika Basudewa Krishna akan pergi, tiba-tiba Duryudana memanggil Basudewa Krishna yang telah menjebaknya. Krishna mempengaruhi fikiran Duryudana dan mengatakan bahwa perbuatannya itu tidak benar. Duryudana berpikir bahwa pertarungan gada tidak boleh memukul pinggang, dan baguan tubuh lain akan mendapatkan perlindungan, maka bagian bawah pinggang tidaklah masalah. Krishna mengatakan bahwa hal tersebut terserah pada Duryudana, kemudian ia pamit pergi meninggalkan Duryudana yang akan menemui ibunya. 


Krishna terus menerus membuat Sangkuni kebingungan dengan aksi dari musuhnya ini. Bahkan kali ini Basudewa kembali menantang untuk bermain dadu lagi. Sangkuni mengatakan bahwa ia tidak paham dengan maksud dari Basudewa. Sri Krishna mengatakan bahwa "apakah kau pernah mengerti dengan apa yang kau lakukan, paman?" Kemudian ia tersenyum lagi. 


Sangkuni semakin terheran-heran melihat gerak-gerik Krishna. Sang Narayan ini semakin menjelaskan maksud tujuan dari kata-katanya. Sangkuni faham dengan apa yang dimaksud Basudewa, ia begitu marah dan segera pergi menyusul keponakannya. Krishna mengehentikan pamannya itu dan mempersilakannya duduk untuk meneruskan permainan atau akan membakar dirinya sendiri diatas api. Sangkuni mengumpat-umpat kepada Krishna, Sang Narayan ini juga menggoda Sangkuni. Raja Gandara ini pergi meninggalkan Basudewa Krishna begitu saja. 

Raja Gandara Sangkuni berlari dengan tergesa-gesa dan berteriak memanggil-manggil keponakannya. Sedangkan Duryudana sendiri sudah pergi menemui ibunya dengan menutupi pinggang hingga pahanya. Ia menghadap ibunya dan Gandari segera bersiap untuk memberikan hasil dari meditasinya. Ratu Hastinapura ini segera membuka penutup matanya untuk mengalirkan kekuatan kepada putranya. 


Sangkuni tiba di tenda dan bertemu dengan Aswatama. Ia bertanya dimana keponakannya, Aswatama mengatakan bahwa Duryudana telah masuk ke tenda ratu Gandari. Sangkuni menyesalkan bahwa seharusnya Aswatama harus selalu membersamai Duryudana. 


Di tenda, Gandari telah membuka matanya dan memberikan hasil meditasinya kepada putranya. Tubuh Duryudana menyala ketika ia mendapatkan anugerah dari ibunya. Saat selesai, tubuh Duryudana bereaksi dan membuat ledakan di tenda tersebut. Aswatama dan Sangkuni yang baru saja tiba heran dan segera masuk. Duryudana tengah pingsan setelah mendapatkan anugerah itu, Gandari segera meraih kainnya dan menutup matanya lagi. 


Raja Gandara dan Aswatama segera masuk ke dalam tenda. Sangkuni menyesali kenyataan bahwa tubuh Duryudana masih dalam bahaya karena di bawah pinggangnya menjadi kelemahannya. Ia pun yakin bahwa Basudewa Krishna akan merencanakan sesuatu basok.

Basudewa Krishna sendiri masih di ruangan yang sama ketika ia bermain dadu dengan Raja Gandara. Ia kini memegang dadu Raja Gandara dan menghancurkannya menjadi debu. Pada akhirnya Basudewa Krishna meniup debu hasil dari dadu yang ia remukkan dengan tangannya. Setelah itu, episode 256 selesai dan akan berlanjut pada episode selanjutnya. 

Jika ada yang perlu ditanyakan, kolom komentar selalu terbuka.

1x klik iklan anda sudah cukup membuat admin senang.

Semoga yang maha kuasa memberkati kita semua.

Komentar

  1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  2. Link nya mana min? ? Malah caption doang

    BalasHapus
  3. Balasan
    1. ohhh,. udah ketemu dink min.. makasi ya min

      Hapus
  4. 257 nanti ya.
    yang klik iklan ko sedikit bnget e. Hmmmmm

    BalasHapus
  5. Min punya saya kok Ndak bisa???

    BalasHapus
  6. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  7. Balasan
    1. Pastikan anda sudah membaca panduan cara nya sebelum berkomentar seperti itu. 😁😁

      Hapus
    2. cek di hlm panduan mudah keren kw12

      Hapus
  8. Sangkuni masih juga menggantungkan nasibnya dari permainan dadu,haha...duryudana lucu jga orgnya mlam² mengendap ngendap dlm keadaan bugil ketenda dmna ibunya sdg menantinya,benar jga kata krisna bugil didpan ibunya sma sja sprti membunuh ibunya sndri,itu dosa besar,hahaha...sangkuni percya diri dpt mnglahkan krisna dlam permainan dadu namun ditngah jlan smuanya mnjdi bubar lantran krisna sudh mengendus rencana de sangkuni hahahah..gagal maning ssoooo n!!

    BalasHapus

Posting Komentar

Gunakanlah form komentar dengan bijak

Post populer