Mahabharata episode 255 KEREN KW12

Al Kisah Mahabharata episode 255

GANDARI DATANG KE MEDAN TEMPUR UNTUK MEMBUAT DURYUDANA MENJADI SEKUAT BAJRA

By KEREN KW12


Duryudana yakin bahwa akan memusnahkan anak-anak Pandu dan mati dengan tenang. Kemudian ia menyuruh Aswatama pergi, ia pun pergi dengan kuda yang ia bawa sebelumnya. 

Ketika Sangkuni diam merenung dengan dadunya, tiba-tiba saja Ratu Gandari datang menemuinya. Sangkuni menanyakan mengapa adiknya datang ke medan tempur, namun Gandari tidak menjawab dan bertanya-tanya dimana anaknya. Sangkuni tidak mengetahui dimana keberadaan anaknya, paman Duryudana ini menunjukkan mengapa Duryudana bersikap seperti itu. Kemudian ia meminta maaf kepada Gandari karena ia gagal melindungi para keponakannya. 

Gandari menyalahkan dirinya sendiri karena ia membiarkan anak-anaknya dipengaruhi oleh Sangkuni. Raja Gandara ini mengatakan bahwa satu-satunya tujuan hidupnya adalah menjadikan Duryudana sebagai Raja. Namun Gandari mengatakan bahwa kakaknya itu hanya bertujuan untuk membalas dendam karena Gandari menikah dengan seorang pria buta, Sangkuni mengiyakan hal tersebut karena ia begitu menyayangi adiknya. 

Sangkuni menunjukkan kasih kepada adiknya itu begitu loyal. Ia begitu tidak tega melihat adiknya yang rela menutup matanya untuk selamanya. Gandari menjelaskan bahwa itu adalah model pengabdian dan takdirnya. Gandari menjelaskan tujuannya ke medan perang, bahwa ia akan menyelamatkan anaknya. Karena ia telah mendapat anugerah dari Begawan byasa untuk menyelamatkan anaknya. 

Mendengar bahwa adiknya ini dapat menyelamatkan Duryudana dan membuat baju besi. Sangkuni langsung senang bukan kepalang, ia segera menanyakan bagaimana caranya. Kemudian Gandari bahwa ia telah ditunjukkan cara oleh Begawan byasa yaitu kekuatan itu tersimpan pada hal yang ia korbankan. Sangkuni melihat-lihat kepada adiknya, kemudian Sangkuni tau bahwa pasti kekuatan itu tersimpan di mata Gandari. Maka ketika Gandari melihat Duryudan, keponakannya itu akan menjadi sekuat bajra dan tidak akan terkalahkan. Gandari begitu senang, kemudian ia bertanya apakah Duryudana akan keluar sebagai pemenang. Sangkuni yakin, dengan Rencananya dan ditambah dengan meditasi Gandari, Duryudana akan keluar sebagai pemenang. Namun ia mengungkapkan bahwa rencana ini bisa gagal hanya oleh satu orang, yaitu Krishna. 

Arjuna bersedih karena perang mencampur kesedihan dan kesenangan. Kemudian Basudewa Krishna memberikan pengetahuan kepada para Pandawa. Basudewa juga mengatakan bahwa perang ini akan segera berakhir. Bima mengatakan bahwa ia akan menghabisi Duryudana di saat fajar, namun Basudewa Krishna mengatakan bahwa hal itu tidak bisa dilakukan Bima. Namun mesji begitu, Basudewa memerintahkan Bima harus sudah membunuh Duryudana ketika matahari terbenam. 

Ketika Krishna menyuruh agar para Pandawa agar beristirahat dan mempersiapkan hari esok, tiba-tiba Raja Gandara datang. Ia segera memberi hormat kepada Yadawa Krishna dan yang lain, semua orang terheran-heran dengan hal ini. Sangkuni mengatakan bahwa ia datang untuk memuji semuanya, Bima segera menyahuti bahwa Duryudana belom mati, dan Sangkuni juga belom mati. Ketika Bima memegangi leher Paman Sangkuni, ia segera mengatakan bahwa ia datang untuk melawan Basudewa Krishna dalam pertempuran lain. 

Sangkuni mengajak Basudewa Krishna untuk bermain dadu. Jika Krishna kalah, ia harus mengumumkan bahwa Duryudana sebagai pemenang dan jika ia yang kalah maka ia akan menyatakan Yudistira sebagai Raja yang sah. Basudewa meyakinkan bahwa ia tidak akan mempertaruhkan Pandawa, namun hanya akan mempertaruhkan dirinya sendiri. Kemudian Krishna menyuruh agar Sangkuni memikirkan ulang keputusannya. Sangkuni menyetujui hal tersebut. 


Sangkuni dengan Basudewa Krishna datang dan bermain dadu berdua. Sangkuni memulai permainan dan mengatakan bahwa dadunya adalah takdir dan keinginannya. Kemudian ia mempersilahkan Basudewa Krishna, Sang Narayan belum memegang dadu namun sudah berbicara. Hal ini membuat Sangkuni tidak faham apa yang ia maksudkan. Tiba-tiba Krishna menyerah untuk Raja Gandara. Basudewa Krishna ditawari untuk melempar dadu, namun ia tetap menolak dan mempersilahkan Sangkuni main lagi. Basudewa Krishna hanya tersenyum sambil melirik keluar. 

Aswatama mencari-cari temannya hingga ke tepian sungai dan menyuruh agar Duryudana keluar. Ia memberi kabar bahwa ibu Duryudana telah datang untuk merubah takdir. Duryudana kemudian keluar dari air,  Aswatama mengatakan bahwa Gandari datang untuk membuat tubuh Duryudana sekuat bajra dan mengorbankan hasil meditasinya. Aswatama menyampaikan pesan dari Raja Gandara bahwa Duryudana harus menemui ibunya dengan melepas semua pakaiannya, ketika ibunya melepas penutup matanya maka tubuh Duryudana akan menjadi sekuat bajra.

Credits by KEREN KW12

Komentar

  1. makasih min makin baik adminya

    BalasHapus
  2. Lanjot upload ny min smpe duryodana mati

    BalasHapus
  3. Kalau bekunjung ke web ini, jangan lupa bantu klik tanda x di iklannya ya wan kawan.
    Tengkyu

    BalasHapus
  4. Balasan
    1. gua simak sampai malam web nya hehe

      Hapus
    2. Jangan lupa untuk bantu admin dengan klik x di iklan yang muncul di web ini. Tenkyu hehe

      Hapus
    3. Mana min gk upload2 ๐Ÿคจ

      Hapus
  5. Pasti aku klik min tanda x di iklannya

    BalasHapus
  6. kok jumlah pemutarannya dibatasi ai min?

    BalasHapus
    Balasan
    1. itu regulasi dari google. Jadi coba lagi nanti

      Hapus
  7. Balasan
    1. Makasih banyak minn, tapi setengah 9 kemaleman min keburu tidur, setengah 8 aja hehe

      Hapus
  8. Sekarang kok gak ada link Google Drive nya?

    BalasHapus
  9. Meskipun gandari tau jika sangkuni kakaknya lah yg meracuni pikiran anak anaknya selama ini bahkan hingga perang besar trjdi ini jga akibat ulah sangkuni,namun mskipun bgtu gandari msih juga percya dgn kata kata sangkuni jika bgtu knp Ratu Gandari mesti menyalahkan krisna atas kekalahan anak anaknya dimedan tempur!!???buknkah gandari jga sgt yakin akan kemampuan duryudana stlah memberikan hasil amalnya dgn mnukar nya sbgai kekuatan dn mnjdi jubah pelindung tk terkalhkan untuk duryudana dn sbgai gntinya ia bahkan rela dibkar dineraka atas perbuatan nya itu,namun smua itu mnjdi sia sia karena gandari msih jga tidk menyadari keslahn² anaknya bahka nalar dn pkiran nya smkin menjauh dr kebenran..sudh mnjdi nasibnya gandari dn suaminya dikalahkan akibat dri ambisi,dan cnta butanya trhdap anak nya duryudana hingga ia tdk bsa lgi mlihat kbenran yg ada

    BalasHapus

Posting Komentar

Gunakanlah form komentar dengan bijak

Post populer