Mahabharata episode 220 KEREN KW12

 Mahabharata Bahasa Indonesia episode 220

By KEREN KW12 21/09/2020

PERANG MAHABHARATA DAN AMARAH BHISMA YANG TANPA AMPUN


Sinopsis film Mahabharata episode 220

Sinopsis by keren kw12


Perang Hari Ke - tiga

Destrarastra dengan sangat yakin bahwa hari ini sebagai hari penentuan perang setelah mendengar sumpah Bisma. Destrarastra begitu senang menunggu perang hari ini dimulai. Sanjaya mengatakn bahwa para Pandawa sedang membentuk formasi perang.


Pada Peperangan hari ke 3 ini, Para Ksatria Pandawa telah mendapatkan bagian masing-masing. Pada Pihak Kurawa, Bisma belum menyuruh para pasukannya untuk membentuk formasi. Hal ini membuat Arjuna heran dengan strategi kakeknya.  Bisma meminta guru drona untuk dibelakang dan melindungi Duryudana. Bisma juga meyakinkan kepada Pangeran Duryudana untuk melihat dengan kedua matanya sendiri kekuatan darinya.


Bisma maju ke depan dengan keretanya, dirinya langsung melepaskan anak panahnya. Hal ini langsung disambut dengan panah Arjuna. Putra Gangga ini menantang seluruh Pandawa dan mengatakan bahwa pasukannya tidak akan memiliki kesempatan untuk menyerah atau melarikan diri. Hanya ada kematian untuk mereka. Kehancuran terjadi dimana-mana di pihak Pandawa.


Pangeran drestadyumna mengatakn bahwa Bisma sudah menghancurkan 2 pasukan aksawhini milik Pandawa. Sadewa heran dengan perubahan sikap dari kakeknya. Krishna menjelaskan bahwa saat ini Bisma sedang menjalankan kewajibannya, selanjutnya hanyalah bersiap menuju kematiannya atau kematian kita.


Perang hari ke - empat

Bisma dengan kekuatannya, menghancurkan para pasukan Pandawa. Tentara milik pandawa dihancurkan berkeping-keping yang membuat ketakutan dimana-mana. Pasukan Pandawa hanya tersisa empat pasukan aksawhini.


Pangeran drestadyumna menyesalkan kekuatan Bisma yang tak tertandingi di Medan tempur. Seluruh pandawa terheran-heran dan mulai memikirkan strategi untuk menghentikan kakeknya.


Perang hari ke - lima

Lagi lagi format perang dari Bisma meruntuhkan nyali dari bala tentara Pandawa. Kematian terjadi banyak sekali menimpa kubu pandawa. Tangis meletus dengan deras di pihak Pandawa. Api menyala begitu banyak sampai ke cakrawala.


Di Hastinapura, Sanjaya menjelaskan tentang kemenangan telak Pihak Duryudana. Raja Destrarastra sangat bangga terhadap kekuatan pamannya. Bahkan Destrarastra menyamakannya dengan kekuatan dewa indra.


Perang hari ke - enam

Bisma menghancurkan kekuatan dan keberanian para prajurit Pandawa. Dengan amarahnya, seolah Bisma sudah tidak memiliki hati nurani. Dirinya begitu beringas dan ganas meluluhlantakkan pasukan lawannya.


Guru Drona menjelaskan bahwa pasukan Pandawa menyisakan tiga divisi lagi. Jika pasukan itu habis, maka perang akan segera usai. Bisma mengatakan bahwa tidak demikian, perang akan usai ketika Yudistira terbunuh, dan Bisma lah yang akan membunuhnya.


Perang hari ke - tujuh

Bisma menghujani Yudistira dengan tombaknya. Yudistira berusaha untuk selalu menangkisnya, hingga akhirnya tombaknya terjatuh. Bisma terus melemparkan tombaknya ke arah Yudistira hingga melukai kedua lengan cucunya itu. 


Pangeran Bima mengingatkan kepada para ksatria bahwa sekarang pihaknya hanya memiliki dua divisi perang. Sedangkan pihak musuh masih memiliki sembilan divisi. Percobaan menyerang kakek bisma juga belom menemui hasil. Yudistira bertanya kepada Basudewa mengenai seseorang yang msmpu membunuh Bisma. Basudewa Krisna memuji pertanyaan dari kakak tertua Pandawa ini.


Perang hari ke - delapan

Bisma kembali menggetarkan medan tempur dengan amarahnya. Seluruh kekuatan pandawa benar-benar mendapat ujian yang sangat berat. Para Ksatria Pandawa pun kebingungan untuk mengalahkan Bisma.


Sanjaya menjelaskan kepada Destrarastra bahwa Bisma tampil dengan kekuatan yang dahsyat. Bahkan Bisma tidak makan dan tidak tidur, lalu bagaimana ia bisa mendapat kekuatan seperti ini di usianya yang sekarang. Destrarastra dengan percaya diri mengatakan bahwa ini adalah meditasi Bisma, dan hasilnya akan dinikmati oleh anak anak Destrarastra.


Banyak sekali prajurit pandawa yang terluka dan memerlukan pengobatan. Uttari melihat kakek buyutnya, Bisma, yang tetap berdiri diam di Medan tempur. dirinya segera menanyakan kepada Drupadi. Istri Pandawa itu menjelaskan kepada Uttari bahwa Bisma sedang menjalani hukuman atas perbuatannya.


Perang hari ke - sembilan

Bisma masih tampil di depan bala tentara Kurawa. Kali ini Abimanyu akan berusaha untuk menghentikan kakek buyutnya. Ketika Bisma melepaskan panahnya ke arah Abimanyu, Arjuna datang dan menghentikan panah Bisma. Pemegang Gandiwa ini langsung menantang Bisma untuk bertempur. Siapapun yang berani menyerang Hastinapura, maka ia akan tetap membunuhnya disini. Basudewa menatap tajam ke arah Bisma.

Komentar

  1. Min, kematian Basma eps nya masi lama kah?

    BalasHapus
  2. Eh Kematian Bisma Bukannya Ngak Fi Tunjukin?QwQ

    BalasHapus
  3. Tak lama lagi lah Bisma mati wkwk

    BalasHapus
    Balasan
    1. Min upload nya jangan malem terus sih kalo bisa pagi aja

      Hapus
  4. Min upload pagi atau siang dong jangan malem

    BalasHapus
  5. Iya min gk sabar nih.Jangan kelamaan.

    BalasHapus
  6. Sebetulnya pandawa bisa mengalahkan kakeknya bisma,sygnya merka tidk melawan nya dgn sungguh sungguh,krisna mgtkan yudistira sja mampu hnya tdk mengerahkan kemampuan nya secra maksimal,apalagi arjuna..ketika panah panah bisma menyerang psukan pandwa mstinya arjuna tidak melongo saja..tp msti dihadapi..sgt mampu arjuna menghdpi bisma..karena msih ad ksih syg dlam hati pandawa trhdap bisma..solusinya yaj krisna sndri yg turun tangan barulah bisa tamat bisma

    BalasHapus
  7. Arjuna suko melongo kalo menghdpi bisma bikan karena gk mampu tpi terheran heran atas perubahan sikap bisma blkngan ini..namun sygnya tidak disadari oleh arjuna bahwa sikap melongonya itu sgt merugikan pasukan nya shingga dpt diporak porandkan bisma dgn mudah..sbtulnya arjuna sgt mampu mghadapi bisma maupun gurunya sndri dro a..tpi arjuna kbnykan micin jdi suka melongo saja hahaha

    BalasHapus

Posting Komentar

Gunakanlah form komentar dengan bijak

Post populer