Mahabharata episode 214 KEREN KW12

 PANGERAN UTTARA MENGORBANKAN NYAWA UNTUK MENYELAMATKAN RAJA YUDISTIRA

Sinopsis film Mahabharata episode 214 

Sinopsis by keren kw12

Abimanyu muncul telat setelah kakek Bisma menghancurkan tembok anak panah yang dibuat oleh Abimanyu. Putra Arjuna kemudian menantang panglima perang Hastinapura itu. Bhisma mempertanyakan siapakah dirimu wahai anak muda. Abimanyu mengatakan bahwa ia adalah putra dari Arjuna dengan putri yadawa Subadra, dan namanya adalah Abimanyu.

Bisma sedih melihat generasinya akan musnah dengan melihat anak-anak muda dari keluarganya yang harusnya masih mencari pengetahuan justru harus mengangkat senjata. Abimanyu tetap memaksa untuk bertarung kemudian Abimanyu melesatkan anak panahnya ke arah Bisma yang ditangkap oleh Putra Gangga tersebut dengan mudah. Bisma lalu melemparkan anak panah itu kearah Abimanyu untuk menjatuhkan busurnya.

Sangkuni yang melihat ke arah matahari hampir terbenam mengajak Duryodana dan bersama untuk segera mengajak duel Yudistira. Sangkuni tidak ingin menyia-nyiakan peluang ini karena Yudistira sedang sendirian dan tidak dalam perhitungan suara saudaranya. Duryudana menyetujuinya dan segera mereka maju menuju ke arah Yudistira yang masih sibuk bertarung dengan prajurit-prajurit Kurawa.

Bisma meminta agar Abimanyu meninggalkan nya. Nama Abimanyu mengatakan bahwa melindungi Paman disetir adalah sebuah kewajiban. ia mengambil pedang dan menantang duel Bisma. Bisma mengambil pedangnya lalu turun dari kereta untuk menghadapi Abimanyu. Lengan Putra Gangga tersayat oleh pedang Abimanyu, hal ini membuatnya tersenyum dan bangga dengan kekuatan Abimanyu. Bisma kembali mengalahkan Abimanyu dengan tidak kesulitan.

Ketika Pangeran Arjuna masih sibuk menghadapi guru Drona dengan beradu panah, tiba-tiba ada panas ketiga yang mengganggu mereka. Tanah tersebut adalah tanah dari pangeran drestadyumna yang meminta agar Pangeran Arjuna segera melindungi Raja Yudistira. Segera Basudewa dan dan Pangeran Arjuna meninggalkan guru Drona untuk menuju ke arah ah Pangeran Yudistira.

Duryudana Sangkuni dan Dursasana telah tiba di dekat Yudistira. Sangkuni ngambil busurnya dan mengarahkan panahnya ke arah tombak dari yuDustira untuk menjauhkannya dari tombaknya,. Dursasana segera melemparkan gada kearah Yudistira agar digunakannya sebagai senjata. Hal ini demi mengikuti aturan perang yang mengharuskan kesetaraan senjata antar prajurit. Kemudian tiga Kurawa itu berduel dengan raja Yudistira yang sendirian.

Abimanyu yang sudah kalah dengan 2 senjata, kembali menantang Bisma dengan menggunakan gada. Bhisma menasehati agar Abimanyu meninggalkannya namun ditolak mentah-mentah. Bisma langsung maju tanpa membawa gada dan tetap berhasil mengalahkan Abimanyu dengan mudah. Putra Gangga itu sangat bangga dengan kemampuan yang dimiliki oleh Abimanyu dan dia akan sangat bangga ketika melihat akibatnya memimpin kerajaan Arya pada saatnya nanti. Kemudian Bisma meninggalkan Abimanyu yang masih tersungkur di tanah.

Yudistira yang berduel dengan 3 orang yang dapat bertahan dengan baik. Bahkan Yudistira mampu membuat Raja Sangkuni dan Pangeran Dursasana terjatuh. Namun Duryudana segera datang dan memukul Yudistira hingga terpental jatuh. Istri segera bangkit dan melawan duryudana dengan segenap kekuatannya. Kedua pangeran dari bangsa kuru ini saling beradu gada satu sama lain dengan cukup seimbang.

Raja Gandara Sangkuni yang melihat matahari semakin turun. Segera menghampiri raja madra dan memintanya untuk melemparkan tombaknya ke arah Yudistira. Raja madra tidak mau menuruti perintah Sangkuni karena hal itu tidak dibenarkan menyerang seseorang dari belakang. Sangkuni mengingatkan Raja madra terkait kewajibannya karena telah mengucapkan sumpah setia nya. Raja Madra terlihat tidak nyaman dengan apa yang akan ia lakukan. Ia menatap Yudistira yang tengah bertempur dengan duryudana. Raja Madura akhirnya memantapkan dirinya dan bersiap untuk melontarkan dampaknya ke arah Yudistira.

Pangeran Utara yang sedang sibuk bertarung dengan para prajurit Kurawa melihat kearah Pangeran Yudistira dan melihat kearah raja madra. Pangeran wirata segera mengalahkan prajurit-prajurit melawan dan berlari untuk melindungi Pangeran Yudistira.

Raja madra melemparkan t0mbaknya ke arah Yudistira, senang dengan apa yang dilakukan oleh raja madra. Tiba-tiba suara sangkakala dari panglima perang Bisma telah berkumandang dan membuat orang berhenti berperang. Tombak dari Raja madra masih mencari sasarannya dan Pangeran Utara juga berlari dan mempersiapkan diri di belakang Pangeran Yudistira. Tombak itu segera menembus tubuh dari pangeran Utara yang membuat Yudistira dan Arjuna takjub dengan keberanian Uttara dalam berkorban.

Komentar

  1. Ampun dah gak bisa bisa di buka

    BalasHapus
    Balasan
    1. ituloh yg komentar pertama bisa buka. coba fahami tutorialnya dulu.

      Hapus
    2. Seriusan gak bisa di buka ,,yoweslah gw baca sinopsis nya aja klo bgitu

      Hapus
  2. lo kok gk bisa semua link nya min

    BalasHapus
  3. Ditunggu Episode selanjutnya min๐Ÿ˜

    BalasHapus
  4. Balasan
    1. Search di pencarian pojok kanan blogger. Ketik aja 115 pasti dah muncul

      Hapus

Posting Komentar

Gunakanlah form komentar dengan bijak

Post populer