Mahabharata episode 207 KEREN KW12

PANGERAN ARJUNA RAGU UNTUK MEMULAI PERANG BESAR INI


Sinopsis film Mahabharata episode 207 


Sinopsis by keren kw12

Yudistira meminta izin perang kepada Bisma yang agung atau perintah dari Bisma yang agung untuk menyerahkan senjata. Bisma masih diam, pangeran Duryudana menanyakan apakah jika Bisma yang agung menyuruh untuk menyerah akankah ah pandawa akan menurunkan senjatanya? Yudistira menjawab dengan tegas bahwa dia akan menyerahkan senjatanya.


Dursasana segera meminta kepada kakek Bisma memerintahkan Yudistira agar menyerah. Duryudana menyambungnya dengan mengatakan bahwa otoritas pemerintah Hastinapura telah dilimpahkan kepada Nya di medan perang ini dan oleh karena itu ia memerintahkan kepada Bisma agar memberi perintah kepada Yudhistira untuk menyerah. 


Panglima Bisma yang agung mengatakan bahwa seluruh hidupnya adalah ah diartikan sebagai pelayan dari Hastinapura pikirannya pun juga sudah ikut terikat, dan hanya jiwanya yang bebas. Jiwa itu hanya bisa memberikan kutukan ataupun karunia. Dan oleh karena itu bisma mengatakan "Wahai Putra Pandu, hukum semua musuhmu dengan kematian. Tegakkan kembali kebenaran, majulah dan bunuhlah aku. Doaku untuk kalian semua semoga kalian menjadi pemenang".


Mendengar keputusan dari Bisma yang Agung itu membuat Dursasana dan yang lainnya kecewa. Yudistira nampak tidak kuasa menahan air mata mendengar ucapan dari kakeknya itu tidak terkecuali semua adik-adiknya karena kakeknya meminta untuk dibunuh. Kemudian istilah bangkit berdiri dan memberi salam kepada kakek Bisma.


Di istana Hastinapura, Putri Gandari sedang melakukan pemujaan kepada dewa Siwa. Raja Destrarastra dan Sanjaya datang namun secara mengejutkan Radja tersandung sampai dua kali. Destrarastra mengatakan bahwa bahkan di tempat asing pun ia tidak pernah tersandung dan sekarang di kerajaannya sendiri, ia seperti tidak mengenalinya. Destrarastra mengatakan bahwa ia benar-benar telah buta saat ini. 


Perdana menteri widura masuk dan memberi kabar bahwa begawan biasa sudah datang. Setelah memberikan salam, raja destrarasta meminta nasehat kepada begawan biasa agar dapat menenangkan hatinya. Apakah mengatakan bahwa ia bukan ahlinya dan kedatangannya ke Hastinapura adalah memberikan kabar yang kurang baik bahwa Ibu Ratu Setiawati telah meninggal dunia.


Begawan biasa segera menyerahkan abu jenazah Ibu Setiawati kepada raja Destrarastra. Ketika menerimanya , tangan sang raja nampak bergetar, sang begawan justru tertawa dan mengatakan bahwa Destrarastra akan menerima lebih banyak abu jenazah pemuda-pemuda yang perang itu.


Kemudian begawan biasa menawarkan suatu penglihatan khusus yang akan dan dapat berguna untuk melihat apa yang terjadi di Medan kurusetra. Baik destarastra , gendari maupun perdana menteri widura, semuanya meminta maaf dan menolak tawaran dari begawan biasa. Namun jikalau ini memang sudah takdir , maka Raja Destrarastra meminta agar penglihatan itu diberikan kepadanya melalui orang kepercayaannya yaitu Sanjaya. 


Begawan biasa memerintahkan sanjaya agar maju ke depan dan bersiap untuk menerima anugerah darinya . Sanjaya maju ke depan dan menentukan badan, begawan biasa segera memberikan anugrahnya kepada Sanjaya agar dapat melihat secara langsung kondisi yang ada di kurusetra. Setelah selesai pemberian anugerah tersebut, Sanjaya melihat sekelilingnya dan ia telah berhasil melihat keadaan yang terjadi di kurusetra.


Di Medan kurusetra pasukan dari kedua kubu telah siap dan tinggal menunggu komando sangkakala dari masing-masing pimpinan. Arjuna nampak tergoyahkan hatinya dan nampak kehilangan fokus ketika melihat tokoh-tokoh dari kedua kubu bersiap mengumandangkan sangkakala. Arjuna meminta kepada basudewa agar membawa keretanya ke antara kedua pasukan demi melihat kekuatan masing-masing.


Dengan keajaibannya Sri Krishna menghentikan gerak seluruh yang ada di Medan. Kemudian Sri Krishna menghujani Arjuna dengan pertanyaan-pertanyaan dan pernyataan-pernyataan. Arjuna and hanya ingin mengetahui apa yang yang dapat dan apa yang ia korbankan. Basudewa Krisna akhirnya nya memilih untuk menunjukkan Arjuna sesuai keinginannya dan membawa keretanya menuju ke arah wah pihak Kurawa.

Komentar

Posting Komentar

Gunakanlah form komentar dengan bijak

Post populer