Mahabharata episode 202 KEREN KW12

RAJA ANGGA KARNA MEMBERIKAN PERISAI DAN ANTING SUCI KEPADA DEWA INDRA





Sinopsis film Mahabharata episode 202

Sinopsis by keren kw12

Setelah penghormatan raja angga karna kepada dewa surya dan sudah bertatap muka dengan dewa Indra. Raja Angga Karna diminta memilih antara tetap melanjutkan perang menjadi benteng Duryudana atau bersumpah untuk tidak ikut berperang. Jika mau mengambil sumpah tidak perang, Karna akan dibebaskan oleh dewa indra dari sumpahnya.

Dewa indra menjelaskan betapa pentingnya menjaga kebenaran tetap berlangsung di dunia ini. Maka dari itu Dewa Indra tidak menginginkan Kurawa yang muncul sebagai pemenang. Dan demi untuk mengalahkan Kurawa, salah satunya adalah dengan menunjukkan kelemahan dari Raja Angga Karna. Putra Raja itu hanya diam dan segera membuka k selendangnya dan mengambil belati yang ia bawa.

Raja Angga Karna memulai pengorbanannya dengan memotong anting-anting yang ada di telinganya. Selama memotong anting-antingnya, ya menyerahkannya kepada Dewa Indra. Kemudian raja angga karna melanjutkan dengan memotong perisai miliknya menggunakan belatinya. Setelah berhasil merobek sedikit dari perisai nya, kemudian dilanjut dengan kedua tangan Raja Angga Karna yang menarik perisai agar terbuka dan akhirnya perisai iru berhasil ia lepas dari tubuhnya. Rasa itu segera ia serahkan kepada Dewa Indra, dan sang dia tersebut segera kembali ke wujud ke-dewa-annya.

pada saat yang bersamaan Arjuna sudah tiba di tempat tersebut dan mempertanyakan keputusan dari Dewa Indra untuk mengambil perisai dan anting-anting Raja Angga. Arjuna mengatakan bahwa apa yang dilakukan Dewa Indra mencoreng nama baik dari Arjuna dan orang akan menganggap bahwa kemenangan Arjuna karena dibantu oleh ayahnya. Arjun juga mengatakan bahwa ia masih terngiang-ngiang dengan ibu jari kalau yang terputus yang membuat semangatnya melemah dan juga ditambah dengan diambilnya perisai dan anting-anting raja angga.

Dewa Indra menjelaskan bahwa perisai dan anting-anting ini bukanlah senjata dari langit, melainkan bagian dari dewa Surya itu sendiri. Dalam perang antar manusia seperti saat ini, bagian dari dewa tidak boleh ikut serta. Kemudian Dewa Indra cara menyuruh raja Angga Karna untuk meminta satu anugerah darinya Allah apapun itu. Raja Angga Karna mengatakan bahwa seorang kesatria membutuhkan senjata, maka ia meminta agar Dewa Indra memberi ia senjata yang tidak pernah gagal ketika telah menyebut nama seseorang. Dewa Indra memberikan senjata itu dan menjelaskan bahwa senjata itu hanya dapat digunakan 1 kali ketika musuh sudah tepat di depan matanya di medan perang. Kemudian Dewa Indra memberi salam kepada Arjuna dan Karna sekaligus meninggalkan mereka berdua. kerja nggak pernah mengatakan bahwa ia akan menggunakan senjata itu untuk Arjuna, dan ia akan benar-benar bunuh Arjuna nantinya , tidak lama lagi.

Sebelum senja, raja angga karna dalam perjalanan pulang ke perkemahan dengan sempoyongan karena luka-luka berkas sobekan perisai dan anting-antingnya. Hingga akhirnya  ia tersungkur ke tanah karena sudah tidak kuat lagi menahan rasa sakit. di saat yang bersamaan datanglah libur atau kunti dengan kereta dan segera menghampiri Raja Angga Karna yang tengah pingsan. Ratu Kunti bingung dan menangis melihat keadaan putranya itu.


Di tanah Samantha pancaka Basudewa Krisna tengah berdiri sendiri dan memejamkan matanya hingga akhirnya berhasil mendengar jeritan dari Raja Angga Karna dan tangisan ratu Kunti. Kemudian Basudewa Krisna dan menghamburkan debu kurusetra dan membuat sedikit badai pasir kecil yang mengganggu perjalanan kerjakan darah yang menghampirinya. Dengan jenakanya , Krisna menyambut Raja Gandara. Kedua ahli strategi itu tu saling berbicara satu sama lain hingga akhirnya Krisna merujukkan kepada asal-usul perang ini. Krisna mengatakan bahwa perang ini karena na membawa adiknya dan anak-anaknya ke dalam kekuasaan dan juga karena misi balas dendam yang diusung.

Komentar

Posting Komentar

Gunakanlah form komentar dengan bijak

Post populer