Mahabharata episode 199 KEREN KW12

PEMBAHASAN PERATURAN PERANG





Sinopsis film Mahabharata episode 199

Sinopsis by keren kw12

Pangeran Duryudana menyatakan bahwa semua anak pandu akan mati di medan perang ini. Pangeran Duryudana mengatakan bahwa tanah kurusetra ini akan kenyang dengan darah dari kelima Pandawa. Basudewa Krisna mempertanyakan mengapa apa Pangeran Duryudana seolah-olah sudah mengetahui hasil dari perang ini. Sang pangeran Hastinapura itu dengan percaya diri dan sombong mengatakan bahwa wa-ku punya akan menang karena didukung oleh ksatria ksatria tangguh seperti Bisma yang yang memiliki anugerah mati sesuai keinginan, guru Drona yang begitu tangguh, dan juga Raja Angga Karna yang memiliki perisai tak terkalahkan.

Tiba-tiba datanglah Srikandi dan Pangeran drestadyumna diantara para Kurawa dan para Pandawa. Srikandi menjawab apa yang dibanggakan oleh Duryodana dengan mengatakan bahwa Bisma akan menanggalkan seluruh senjatanya ketika di hadapannya nanti, guru Drona sudah ditakdirkan mati oleh saudaranya sendiri yaitu Pangeran drestadyumna, dan jawaban untuk Raja Angga Karna adalah Pangeran Arjuna. Raja Gandara mempertanyakan posisi Srikandi di medan pertempuran ini karena setiap prajurit akan berhadap-hadapan sesuai kategorinya sendiri. ketika Srikandi menjawab bahwa ia berposisi sebagai panglima, harga ini membuat Sangkuni dan para sekutunya menjadi di takut , namun Bisma justru tersenyum karena tubuhnya bisa akan segera mati.

Di tenda perkemahan Kurawa, Duryudana bersama wikarna dan Dursasana berjalan menghampiri pamannya . Duryudana mempertanyakan apakah ah namanya sudah mengetahui bahwa Srikandi akan menjadi alasan kematian Bisma. Raja Gandara mengiyakannya nya sekaligus menjelaskan bahwa seluruh daerah arya sudah mengetahui hal tersebut. Namun Sangkuni menjelaskan bahwa sudah memiliki rencana yang akan membuat kubunya memetik kemenangan pada perang ini. Yaitu dengan memanfaatkan akan kebenaran dari Yudistira putra pandu, hal ini membuat duryudana bingung, namun Sangkuni meninggalkan mereka begitu saja.

Di tenda perkemahan kubu Pandawa, kelima Pandawa dengan istrinya dan juga Basudewa sedang membicarakan terkait kemungkinan-kemungkinan kelicikan yang akan dibicarakan pada pembahasan ketika perang. Pangeran Bima dengan keperwiraa nnya menyatakan bahwa Duryudana telah selalu berusaha menghindari perang dengan kecurangan-kecurangannya, namun kini mereka akan segera mati. Pangeran Arjuna mencoba menjelaskan apa yang menjadi kegelisahan Drupadi terkait rencana rencana jahat dari Raja Gandara yang akan merugikan pihak Pandawa. Sadewa seolah telah mendapat petunjuk, ia meminta agar kakak tertuanya tidak terjebak oleh raja Gandara meskipun dengan mengatasnamakan kebenaran. Pangeran Yudistira tidak setuju dengan apa yang dimaksudkan Sadewa dan mengatakan bahwa hanya lembaga yang akan berubah oleh waktu namun emas akan tetap murni. Kemudian Putra pandu tersebut mengajak seluruhnya untuk datang ke tempat pembahasan etika perang bersama kubu lawan.

Pada Pertemuan yang akan membahas etika berperang kedua kubu, Raja Gandara berdiri paling awal dan meminta izin kepada semuanya untuk menawarkan peraturan perang. Yang pertama adalah mengenai awal dan selesainya peperangan, raja Gandara mengusulkan terbitnya matahari hingga selesainya hari dan bukan senja. Pangeran Bima merasa terpancing dengan hal ini Dengan mengatakan bahwa ia tidak setuju, dengan seolah menyudutkan kegagalan pengasingan, Duryudana ambil suara dengan berkata bahwa itu adalah keputusan mutlak pihaknya. Bisma yang agung memberi pendapat sebagai penengah, yaitu awal dan berakhirnya Perang ditentukan oleh sangkakala dari kedua kubu.

Setelah pembahasan yang pertama, Raja Gandara beralih ke etika berperang di mana kategori prajurit hanya akan berperang dengan prajurit, begitu pula dengan panglima dan yang lain sebagainya. Hal ini dengan sesuai tradisi yang sudah ada di daerah Arya. Basudewa menyahuti terkait usulan ini bahwa ketika dibenturkan dengan tradisi dan kebenaran maka tidak akan ada perdebatan. Raja sangkuning membenarkan apa yang dimaksudkan oleh Basudewa Dan menganggap semua pihak setuju dengan etika ini.

Sebelum pertemuan ini berakhir, Raja Gandara ingin menanyakan sesuatu terkait etika dalam berperang. Karena prajurit dan lainnya akan berperang dalam kategorinya masing-masing, maka dirasa perlu untuk membicarakan pula orang orang yang tidak boleh diserang. Orang yang menyerah meminta perlindungan, orang yang hanya sebagai pemberi obat tidak boleh diserang. Begitu juga dengan perempuan, karena tidak seorangpun dari prajurit manapun yang berani menyerang perempuan. Mendengar hal ini, membuat pihak Pandawa terkejut, Bisma merasa kecewa, dan Srikandi nampak sangat tidak senang.

Raja Gandara, Sangkuni, mendekati Pangeran Yudistira dengan tujuan untuk membenarkan bahwa perempuan tidak boleh mengikuti perang. Pajak kendaraan yakinkan bahwa seluruh hidup Pangeran Yudistira adalah selalu berkaitan dengan kebenaran, maka hanya demi kemenangan, ia tidak mungkin berbohong. Pangeran Yudistira dengan tegas dan dengan yakin mengatakan bahwa perempuan tidak boleh ambil bagian di dalam medan pertempuran ini. Srikandi menggerutu bahwa ia telah mengizinkan semua orang menyerangnya namun mengapa ia dilarang ikut berperang ? , Raja Gandara menyahuti nya terkait kebenaran umum bukanlah pribadi. Raja Gandara  menghampiri Duryudana dan mengatakan bahwa kebenaran Yudistira akan menjadi sumber kemenangan pihaknya. Basudewa Krisna dan raja sangkuni saling bertatap tatapan, Raja Gandara menatap dengan wajah penuh bangga dibalas dengan tatapan tenang khas Basudewa Krisna.

Komentar

  1. Seru banget dah nonton jam segini sambil ngopi

    BalasHapus
  2. terima kasih banyak ya min, jadi ga stress lagi kalo sambil nonton ini. Apalagi episode nya udh mau dekat dekat perang, wiihhh seru kali min...

    BalasHapus
  3. Makasih min udah mau upload lagiπŸ˜ŠπŸ™πŸ»

    BalasHapus
  4. Min jam berapa nanti Upload nya?
    Maaf min hanya nanya. Tolong jawab πŸ™πŸΌπŸ™πŸΌπŸ™πŸΌπŸ˜ŠπŸ˜ŠπŸ˜Š

    BalasHapus
  5. Min film yg eps ini man?kok malah suruh download min

    BalasHapus
    Balasan
    1. ia. Saya buatkan link download, biar lebih hemat kuota nya, kalo streaming kan lebih banyak ngabisin kuota. πŸ‘Œ

      Hapus
    2. Ini saya juga lagi Belajar karna UlanganπŸ™„

      Hapus
  6. Maaf min saya usul. Lebih baik gk ush Link Donlowad. Kalau pakek Link Donlowad itu lama. Keburu ngantuk minnπŸ™ƒ

    BalasHapus
  7. Min mending langsung link nonton gak usah link download min ,saran ya

    BalasHapus
  8. Pakai yang MEGA , mudah tanpa iklan. Nanti saya perbarui lagi.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mending kek biasa aja min,,ribet kalau harus download

      Hapus
  9. min maaf tolong dipermudah hape saya agak jadul soale
    maaf min cuma kasih saran aja

    BalasHapus
  10. Sabar ya. Nanti saya buatkan link streaming juga.

    BalasHapus
  11. Ini gimana cara nonton nya ya? Ko udh klik download tapi ga bisa

    BalasHapus
  12. Terimakasih min flem nya mantap sejarah jawa

    BalasHapus
  13. Srikandi jga gtu..ada ada sja..mestinya diam saja ktika duryudana ngoceh ngalor ngidul..jdi gk perlu ditnggapi tau tau muncullah ketika perang dimulai agar perjnjian perang gk menyangkut soal wanita dilrang msuk ke medan tempur

    BalasHapus

Posting Komentar

Gunakanlah form komentar dengan bijak

Post populer