Mahabharata episode 179 KEREN KW12

Gandari Menangis Menceritakan Tentang Lampu Kehidupan kepada Duryudana


By keren kw12

Sinopsis film Mahabharata episode 179
Sinopsis by : keren kw12 - MB

Setelah mendengar dari ramalan maha ReSI jaimini terkait dengan hasil perang dan masa depan anak-anak destrarastra, raja kuru tersebut tidak bisa tidur nyinyak di malam hari tersebut. Sang raja terbayang-bayang oleh semua kata-kata yang pernah ia dengar seperti kata-kata dari Drupadi, sumpah serapah dari Ratu Kunti, ramalan dari resi jaimini hingga sumpah dari pangeran Bima yang akan membunuh seluruh keturunan destrarastra yang ikut berperang. 

Kemudian destrarastra terbangun dari tidurnya setelah tidak tahan mendengar jeritan dari anak-anaknya di dalam tidurnya tersebut. Ia lalu keluar kamar dan disusul oleh Ratu Gandari dan juga perdana menteri widura. Sang perdana menteri mencoba menenangkan kakaknya dengan memberikan nasehat nasehat serta solusi yang memungkinkan untuk menyelamatkan nyawa dari ke 100 pangeran tersebut yaitu dengan mengembalikan seluruh harta Pandawa dan juga tersedia memohon maaf kepada Ratu Drupadi sekaligus mengingatkan bahwa hanya pengampunan Drupadi yang dapat menyelamatkan nyawa anak-anak destarastra.

Menjelang pernikahan Abimanyu dan Utari, Ratu Drupadi tengah membuat jimat perlindungan untuk Abimanyu yang merupakan tradisi dari bangsawan kuru. Drupadi lalu memberikannya kepada Subadra agar mengingatkannya kepada Abimanyu namun Subadra mempersilahkan Drupadi agar ia mengikatkan nya sendiri agar perlindungan tersebut semakin hebat dan sekaligus membuat Drupadi terharu.

Abimanyu tengah mempersiapkan diri untuk menjalankan pernikahannya dengan merias diri yang ditemani Arjuna di kamarnya . Abimanyu mempertanyakan kepada ayahnya kenapa tidak dihias dengan perisai, Arjuna mengatakan bahwa ini merupakan pelajaran juga. Abimanyu akan melawan perintah Drupadi dan pamannya Krisna jika mereka berdua melarangnya berperang setelah menikah. Kemudian Drupadi dan Subadra datang lalu mengikatkan kan jimat perlindungan tersebut ke lengan putra Arjuna, namun hanya sekejap ketika Drupadi mendoakan Abimanyu agar panjang umur justru jimat tersebut terjatuh dan tercerai berai yang membuat mereka semua tertegun.

Dia Hastinapura, Ratu Gandari memanggil pangeran mahkota duryudana untiuk datang di kuil siwa kerajaan. Ratu Gandari lalu menunjukkan 100 nyala api yang dinyalakan oleh Ratu Kunti yang menjadi tanda dari 100 nyawa pangeran Kurawa tersebut. Duryodana yang tidak percaya dengan hal tersebut menguji apakah nyala api tersebut berkaitan dengan kehidupan dia dan saudara-saudaranya.

kemudian ia mencoba meniup lilin-lilin tersebut sampai mati namun hidup kembali yang membuatnya terheran-heran. Ratu Gandari mencoba membujuk anaknya agar mau mengembalikan harta Pandawa dan meminta maaf kepada Drupadi agar perang tersebut dapat terhindar namun ditolak mentah-mentah oleh pangeran mahkota duryudana. Sang pangeran masih terus meyakinkan ibunya bahwa kejadian dari lampu-lampu api tersebut supaya tidak membuat ketakutan ibu Ratu yang berlebihan justru Duryudana menyarankan agar memberitahukan kepada Ratu Kunti agar bersiap merasakan kesedihan atas kematian putra-putranya.

Komentar

  1. Balasan
    1. Bangun tidur ku buka blogger, langsung nonton Mahabharata ๐Ÿ˜„๐Ÿ˜„

      Hapus
  2. Semoga sukses selalu min๐Ÿ™

    BalasHapus
  3. Min kalok dh tamat mahabharata,film kasam lagi min

    BalasHapus
  4. Min upload jam berapa nih?dah gk sabar nungguin

    BalasHapus
  5. Emang kalo dah tamat filmny, video akan dihapus

    BalasHapus
  6. Yang nonton mahabharata umur berapa aja nih min, aku yg baru kelas 1 smk hadir nih๐Ÿคฃ๐Ÿคฃ

    BalasHapus
  7. Ketakutan destrarastra akan nasib ke seratus anaknya dimedan tempur membuat ia galau merana gk bsa tidur saben hari nya,berbgai mcam cara dilakukan gandari dn jga destrarastra membujuk duryudana agar membtalkan niat perang nya dgn pandawa dan meminta maaf kpda drupadi namun duryudana keras kepala bahkan punya keyakinan kuat bahwa dirinya lah yg akan menang dimedan tempur nanti hahaha

    BalasHapus

Posting Komentar

Gunakanlah form komentar dengan bijak

Post populer