Mahabharata episode 168 KEREN KW12

KEMATIAN PANGLIMA KICHAK OLEH PANGERAN BIMA YANG PERKASA

By keren kw12


Sinopsis film Mahabharata Episode 168
Sinopsis by Mas Kuffy

Rencana Arjuna adalah membuat bising istana dengan cara mengajak tuan putri untuk berlatih menari. Kicak memerintahkan agar tidak ada orang yang boleh masuk kedalam kamarnya. Di dalam kamar Drupadi sudah menunggunya. Drupadi melempar pisau api yang kemudian membakar lantai kamar Kicak.

Ternyata di dalam kamar Kicak tidak hanya mereka berdua, disana juga ada Bima. Kicak mengingatkan jika Bima kalah maka Bima akan terbunuh, jika Kicak yang terbunuh maka jelas kabar itu akan membuat identitas Pandawa terbongkar. Tapi Bima tidak menghiraukan ocehan dari Kicak & langsung menyerangnya. 

Saat itu pula alunan musik mulai terdengar, sehingga teriakan Kicak tidak akan terdengar oleh siapapun. Tidak hanya Arjuna yang berusaha membuat bising suasana. Nakula juga membuat keributan bersama kuda peliharaannya. Begitu pula Sadewa membuat keributan dengan sapi-sapi. Bima semakin brutal menyerang sampai Kicak terjatuh berkali-kali.

Rencana Pandawa membuat kebisingan itu ternyata disadari oleh Sangkuni. Sangkuni mengajak Duryudana & Dursasana untuk segera menemui Kicak. Namun upaya mereka terlambat, Kicak telah terbunuh. Disana sudah ada raja Wirata yang masih kebingungan dengan terbunuhnya Kicak.

Duryudana mengatakan bahwa Pandawa lah yang telah membunuh Kicak. Namun raja Wirata tidak langsung percaya, dia lebih memilih untuk berpikir sendiri. Tindakan raja Wirata dianggap Duryudana sebagai upaya pembelaan kepada Pandawa. Raja Wirata yang sudah kehabisan kesabaran menyuruh prajurit untuk mengusir mereka. Duryudana jelas tidak terima & berkata akan menyerang Wirata.

Di sisi lain istana raja Wirata ternyata sudah mengetahui identitas Pandawa yang sebenarnya. Wirata menyarankan agar Pandawa segera meninggalkan kerajaan karena pasukan Hastinapura akan menyerang Wirata. Tentu saja Pandawa tidak bisa mengabaikan perang itu. Pandawa memilih bertempur bersama Wirata, meskipun itu akan membongkar penyamaran mereka.

Sesampainya di Hastinapura Duryudana segera melaporkan penghinaan Wirata terhadapnya. Tapi Bisma menolak pertempuran itu karena tidak sesuai tradisi yang ada. Raja Wirata harus meminta maaf ke Hastinapura, jika tidak ada permintaan maaf maka perang bisa dimulai. Konspirasi Duryudana akhirnya membuat Destrarastra memberi izin untuk memulai perang dengan Wirata.

Komentar

Posting Komentar

Gunakanlah form komentar dengan bijak

Post populer