Mahabharata Episode 108 KEREN KW12

PANDAWA MEMUTUSKAN UNTUK PERGI KE PANCALA SETELAH BERMEDITASI BERSAMA BEGAWAN VYASA

By Keren kw12


Sinopsis film Mahabharata episode 108

Sinopsis by Fadila-MB
Episode ini dimulai dengan Raja Drupada dan Drupadi tiba di Panchala, lalu Raja Drupada memerintahkan seluruh pelayan untuk berhenti mendekorasi karena tidak akan ada pernikahan yang terjadi. Drupadi menatap seluruh penjuru ketempat dimana harusnya dia menikah dengan Arjuna, dia menangis meratapi nasibnya yang begitu memilukan. 

Srikandi datang dan melihat adiknya sedang menangis, dia bertanya pada ayahnya namun ayahnya pun hanya menangis dan terdiam. Srikandi menghampiri adiknya itu dan memeluknya, Drupadi mengatakan pada kakaknya bahwa brahmana tersebut adalah Arjuna dan saudaranya. Dia tidak berani mengatakan pada ayahnya mengenai hal tersebut, lalu Srikandi bilang tidak usah memikirkan keadaan mereka lagi.

Sementara itu, begawan byasa sedang berusaha memberikan jalan keluar pada para pandawa dan ibu Kunti. Dia mengatakan bahwa Hastinapura akan kehilangan raja yang pantas jika Yudhistira memutuskan untuk tetap membujang. Masyarakat akan mengalami ketidakadilan dan ketidakbenaran jika Duryodhana yang menjadi raja selanjutnya. Setelah begawan byasa memberikan nasihat pada ibu Kunti, akhirnya ibu Kunti memutuskan untuk berhenti bersembunyi dan kembali ke Hastinapura. Ibu Kunti mengatakan bahwa setelah kakak iparnya turun tahta, maka Yudhistira harus menjadi raja selanjutnya. 

Sadewa menyanggah perkataan begawan byasa dan menanyakan apakah penting untuk membahas politik di saat seperti ini, Arjuna pun menanyakan hal yang sama. Begawan byasa memberikan nasihat pada Arjuna dan Sadewa, lalu dia mengatakan bahwa hidup Drupadi memang akan sulit dan para pandawa harus memberikan pengorbanan untuk Drupadi agar hidupnya tidak menjadi lebih sulit. Nakula mengatakan apakah hal tersebut merupakan kebenaran, karena dikhawatirkan masyarakat akan mengikuti yang dilakukan oleh raja. Bima juga menyampaikan kekhawatirannya. Begawan byasa memberikan nasihat pada mereka dan mengatakan bahwa hal tersebut adalah jalan keluarnya.

Setelah memikirkan semua yang dikatakan oleh begawan byasa, Yudhistira mengatakan bahwa mereka akan ke Kampilya dan akan menanggung beban hidup membujang untuk selamanya. Di kerajaan Panchala, Raja Drupada yang bersedih menjadi kembali emosi ketika melihat para pandawa dan ibu Kunti berjalan memasuki kerajaan. Raja Drupada memerintahkan Drestadyumna dan seluruh prajurit untuk membunuh para pandawa. 

Dengan penuh emosi, Raja Drupada mengatakan bahwa mereka tidak berhak untuk memasuki kota Kampilya setelah menghina putrinya. Raja Drupada menarik busur panahnya dan hendak memanah pandawa, tiba-tiba Khrisna muncul dan menghentikan Raja Drupada. Khrisna mengatakan bahwa 5 brahmana tersebut tidak lain adalah 5 pandawa anak dari yang mulia Pandu. Dia juga mengatakan bahwa pemenang swayamwara putrinya adalah Arjuna, orang yang selalu diimpikan Raja Drupada untuk bisa menikah dengan putrinya.

Komentar

  1. Lanjut min jangan kelamaan upload hehe, nungguin soalnyaa

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalo pen ga nungguin, boleh tuh buat order full episode ke admin. 👍👍👍

      Hapus
  2. Min saya sudah sampai episode 108 ..
    Di tunggu upload an barunya ya min...
    Makasih telah memberi tontonan masa romadhon saya

    Di tunggu min ... Sukses trs.. Semangat

    BalasHapus
    Balasan
    1. tetap semangat puasanya dan jangan lupa ibadahnya ya. 🙂

      Hapus
  3. Langsung apload episode perang bharatayuda hari pertama sampai akhir aja min lebih seru mungkin 🙏

    BalasHapus
    Balasan
    1. Seru untuk siapa? Jadi tidak adil nantinya. urut absen aja. 👍

      Hapus
  4. Krisna ini jga aneh,bukankah dia menentang hal hal yg bersifat tidak benar..lalu knpa hal ini justru mlah didukung oleh krisna dan begawan vyasa..seorang permpuan menikah dgn lima laki laki adlah hal yg tidk msuk akal,apapun alasan nya,apalgi itu dilakukan oleh pangeran dan pangeran mahkota..justru hal itu dpt ditiru oleh rakyatnya dikmudian hari..asli parah ini...ancor mina...

    BalasHapus

Posting Komentar

Gunakanlah form komentar dengan bijak

Post populer