Mahabharata Episode 048 KEREN KW12

ASWATAMA MEMINTA AYAHNYA DIAM DI SAAT KOMPETISI PANGERAN HASTINAPURA

By KEREN KW12

Sinopsis film Mahabharata episode 048
Sinopsis by keren kw12

Sangkuni mendekati Bisma dengan tujuan mengirimkan salam dari ayahnya kepada ada Putra gangga itu. Kemudian keduanya saling beradu pendapat sebentar. Sangkuni menunjukkan dadu yang merupakan kan Abu dari mendiang ayahnya. Jadi itu akan mengikuti kata-katanya karena semasa Hidup ayahnya seringkali mengikuti kata-kata dari Sangkuni.

Guru Drona putra dari resi bharadwaja masuk ke ruang istana Hastinapura. Widura memeluk Sang guru dan mempersilahkan Guru untuk menyampaikan hasil dari pendidikan kepada sang raja. Guru Drona berfikir-fikir bagaimana cara ia menunjukkan kemampuan murid-muridnya. Apakah ia harus mengujinya atau murid-muridnya yang akan menunjukkan kemampuannya. 

Bisma mengatakan bahwa sesuai tradisi kerajaan Hastinapura maka seorang pangeran harus menunjukkan kemampuannya kepada seluruh rakyat dan tamu undangan. Raja Sangkuni menyela dan menunjukkan tradisi dari Gandara di mana para pangeran akan diuji satu sama lain untuk mengetahui siapakah yang akan menang dan dan siapakah yang terbaik. Sang raja menyetujui usulan dari Sangkuni dan meminta agar guru Drona menyiabkan kompetisi untuk para pangeran.

Bisma dan Widura memikirkan terkait keputusan untuk kompetisi. Widura khawatir jika kompetisi itu akan berdampak buruk untuk kerajaan. Bisma mengajak widura agar mengawasi jalannya kompetisi agar tidak merusak Citra dari kerajaan Hastinapura.

Kunti datang dan menanyakan keputusan kompetisi untuk para pangeran. Ibu dari Pandawa ini menginginkan anaknya agar mundur dan tidak ikut kompetisi. Bisma dan Widura meyakinkan kepada Kunti keduanya akan melindungi anggota kerajaannya.

Sangkuni berbicara dengan durochan, sampai dia mengatakan bahwa Bisma telah membuat kesalahan dengan mengusir dirinya di masa lalu. Dengan iming-iming kemakmuran dan ancaman, akhirnya durochan mengiyakan rencana dari Raja Sangkuni. Durochan diminta untuk membuat pintu masuk kompetisi akan hancur hanya dengan satu kali panah. Durochan menyanggupi permintaan dari Sangkuni ini.

Asmatama sedang membuat alat untuk kompetisi para pangeran, dirinya menginginkan agar pangeran Duryudana yang muncul sebagai pemenang. Guru Drona dan putranya terlibat sedikit perdebatan mengenai kompetisi para pangeran. Kemudian Aswatama meminta agar ayahnya biar membiarkan kan apapun terjadi pada kompetisi kali ini.

Waktu kompetisi dimulai dengan dibunyikannya sangkakala keong oleh para prajurit yang diiringi genderang tabuh. Destrarastra masuk ke tempatnya disertai Raja Gandara Sangkuni. Selain dari sang raja, para ratu dan yang lainnya juga ikut hadir untuk melihat kompetisi para pangeran. Gandari meminta ta kepada Kunti untuk melihat anak-anaknya dengan matanya. Dursala datang dan memberikan salam kepada bibinya.

Raja Destrarastra membuka kompetisi dengan sambutan dan orasinya. Rakyat Hastinapura begitu senang dan sorak Sorai terdengar di penjuru kota. kemudian sang raja mempersilahkan guru turun untuk masuk di tempat kompetisi.

Guru Drona memberikan penghormatan kepada sang raja. Kemudian menjelaskan bahwa ada alat yang sudah dituliskan seluruh nama pangeran. Putra guru Drona , Aswatama akan memanah kepada tempat tersebut dan nama pengaran yang terpilih akan tampil pada kompetisi ini. Pangeran yang akan tetap berdiri hingga senja maka ia lah yang menjadi pemenang.

Bisma yang agung berdiri dan menjelaskan peraturan untuk kompetisi ini : Tidak ada pangeran yang boleh meneteskan darah dari pangeran yang lain. dan jika ada yang melanggar, maka Pangeran tersebut akan dikeluarkan dari kompetisi ini. Kemudian Bisma mempersilakan kompetisinya untuk dimulai.

Guru Drona meniupkan terompetnya tanda kompetisi sudah dimulai. Alat yang sudah ditulis seluruh nama pangeran diputar. Aswatama mempersiapkan panah dan mengarahkan ke alat tersebut, Raja Gandara dan Aswatama saling memberikan kode satu sama lain.

Komentar

Posting Komentar

Gunakanlah form komentar dengan bijak

Post populer