RADHA KRISHNA ANTV EPISODE 35 - KEREN KW12
Pengakuan di Hadapan Semua
Tak sanggup lagi melihat Krishna menerima hukuman yang tak layak, Radha berdiri di tengah balai Barsana. Langkahnya gemetar, namun matanya menatap lurus ke arah semua yang hadir.
Suara lirihnya terdengar jelas, menembus keheningan yang menekan: ia mengaku bahwa hatinya pernah dilanda cemburu terhadap Chandravali.
Pengakuan itu seperti petir di langit cerah. Orang-orang saling berpandangan, bingung antara terkejut dan tak percaya. Vrishbhan, ayah Radha, memandangnya dengan sorot mata yang sulit diartikan — antara luka dan kekaguman. Dalam diam, ia membuat keputusan yang akan mengubah arah peristiwa.
Shivling dan Kebenaran yang Tersembunyi
Di halaman kuil yang diterangi cahaya bulan, Radha memahat Shivling dari tanah lembut. Jemarinya bergerak penuh ketulusan, sementara air matanya menetes, menyatu dengan tanah dan air suci.
Namun di balik kesakralan itu, ia menemukan kebenaran pahit yang tak pernah ia duga. Seakan bumi sendiri membisikkan rahasia yang membuat hatinya terhenti sejenak.
Tak ingin larut dalam keterkejutan, Radha melangkah sebagai penjaga tradisi. Pada malam Maha Shivratri, di bawah denting lonceng kuil dan aroma dupa, ia meresmikan pernikahan Bhatooknath dan Gowri — sebuah pengorbanan kecil demi menjaga keseimbangan di tengah gejolak.
Pertempuran dan Momen yang Dicuri
Di kejauhan, di bawah langit kelabu yang sarat awan perang, Kansa dan Ayan saling berhadapan. Pedang beradu, mengirim percikan api di udara. Suara teriakan prajurit dan derap kuda bercampur menjadi simfoni kekacauan.
Namun di sela hiruk-pikuk itu, Krishna mencuri sekejap waktu. Menyelinap dari riuhnya pertempuran, ia mendekati Radha. Mereka bertukar tatapan yang panjang dan sunyi, seolah di dunia ini hanya mereka berdua yang ada. Dalam tatapan itu, ada janji yang tak terucap, namun terlalu dalam untuk dilupakan.
Perangkap Ayan dan Kepergian Radha
Tipu daya Ayan menjebak Vrishbhan. Tali-tali kotor mengikatnya, dan perangkap itu nyaris menelan segalanya. Mendengar kabar itu, Krishna bergegas — langkahnya menembus hujan, napasnya berpacu dengan waktu.
Namun meski Krishna berusaha menyelamatkan, luka hati Radha tetap tak terobati. Ia meninggalkan istana tanpa pamit, gaun panjangnya menyapu tanah basah, setiap langkahnya membawa jarak yang semakin jauh dari segala kehangatan.
Sidang Para Kepala Suku
Kabar besar datang dari Mathura. Kansa memanggil seluruh kepala suku untuk berkumpul. Aula besar dipenuhi wajah-wajah tegang, masing-masing membawa kegelisahan dan pertanyaan.
Di tengah suasana yang dipenuhi bisik-bisik, Ayan berdiri dan mengajukan nama Radha sebagai wakil Barsana. Pandangan semua orang tertuju padanya, seolah menunggu apakah ia akan menerima atau menolak.
Berlian Ajaib dan Keputusan Terakhir
Radha menunduk, jiwanya terombang-ambing di antara tanggung jawab dan kebebasan yang ia rindukan. Sementara itu, Ayan menerima dari Kansa sebuah berlian ajaib yang memancarkan cahaya biru misterius — cahaya yang menyimpan janji sekaligus ancaman.
Di bawah tatapan semua yang hadir, Radha mengangkat wajahnya. Dengan suara yang nyaris bergetar namun tetap tegas, ia mengumumkan keputusan terakhirnya. Kata-kata itu menggema, menggetarkan ruangan, dan menandai awal babak baru yang akan menentukan nasib Barsana.
Komentar
Posting Komentar
Gunakanlah form komentar dengan bijak