RADHA KRISHNA ANTV EPISODE 26 - KEREN KW12


RADHA KRISHNA 26 - KEREN KW12

Ketegangan di Barsana: Gopadevi dan Pengkhianat di Dalam

Krishna, dalam wujud Gopadevi, melihat Radha dari kejauhan dan berpikir dalam hati, "Radha-ku kini tak lagi takut… hatinya sudah mulai menguat."

Ia berjalan bersama dan menemukan Baldevi tengah duduk santai, sambil mengunyah wortel.

Gopadevi berkata sambil tertawa, “Sejak kecil dia memang kuat. Karena itu dia dipanggil Baldevi. Dia cuma tahu dua hal: melempar orang dan makan terus.”

Baldevi mengangguk polos, membenarkan tanpa rasa bersalah.

Saat Radha dan teman-temannya mendekat, mereka semua mendadak tegang. Aura diam menyelimuti mereka. Vrishbhan dan Kirtida duduk cemas di teras rumah, menunggu kabar tentang Radha.

Ayan dan Vyomasur tiba, dan Ayan segera berkata, “Aku akan membawa Radha dan para gadis kembali. Mereka tak seharusnya pergi sendirian.”

Jatila ikut menyela dengan nada menyindir, “Putraku adalah seorang pejuang. Itu tugasnya… melawan perampok dan menyelamatkan para gadis lemah ini.”

Namun Gopadevi (Krishna) yang sedang berjalan bersama Radha dan lainnya berkata santai, “Tidak perlu repot-repot. Sudah selesai.”

Vrishbhan dan Kirtida tampak lega. Kirtida bertanya, “Bagaimana kalian bisa kembali dengan selamat?”

Radha menjawab, “Semua berkat keberanian Gopadevi dan Baldevi. Mereka melindungi kami.”

Jatila yang mendengar itu tampak murka dalam diam. Rencananya gagal total.

Vrishbhan mendekat dan memegang tangan Gopadevi dan Baldevi, “Terima kasih, anak-anak. Mulai sekarang, kalian seperti putriku sendiri. Penjaga! Perketat keamanan Barsana!”

Gopadevi berkata tegas, “Tak perlu. Yang membuka pintu utama… orang dalam. Pelakunya ada di antara kita.”

Semua orang tercengang.

Penjaga menunduk dan berkata, “Seseorang memukul kami dari belakang… dari dalam rumah. Kami tidak sempat melihat wajahnya.”

Gopadevi mengangguk, “Ini masalah besar. Siapa pengkhianat di antara kita?”

Vrishbhan murung, “Kau benar. Kita harus mencari pelakunya.”

Gopadevi menambahkan, “Seseorang yang sangat kuat, seorang pejuang. Hanya orang dengan kekuatan seperti itu yang bisa menaklukkan para penjaga dengan mudah.”

Jatila langsung bereaksi, “Putraku satu-satunya pejuang di sini. Kau menuduh Ayan?!”

Gopadevi cepat menimpali, “Tidak, aku tidak bermaksud menuduh Ayan yang super kuat itu.” (Nada sindiran halus.)

Radha mencoba menengahi, “Mengapa kita menuduh orang sendiri? Mungkin pelakunya menyusup ke dalam dengan menyamar.”

Vrishbhan mengangguk, “Radha benar. Kita harus lebih waspada terhadap orang asing.”

Namun Radha melanjutkan, menatap Gopadevi dan Baldevi, “Tapi… hanya mereka berdua yang orang luar. Dan masalah ini dimulai sejak mereka datang.”

Baldevi langsung menunduk, lalu mulai menangis. Dengan suara gemetar ia berkata, “Kami mempertaruhkan nyawa untuk melindungi kalian. Dan sekarang kami malah dituduh? Apa ini balasan kami?”

Ia menatap Vrishbhan dengan mata berkaca-kaca.

“Kalau ini yang kami dapatkan, lebih baik kami pergi dari tempat ini. Tak ada gunanya tinggal di tempat yang tidak menghargai kami.”

Suasana menjadi hening. Semua orang terpaku, diliputi rasa bersalah dan kebingungan.

Komentar

Post populer