Mahabharata episode 218 KEREN KW12

YUDISTIRA DAN DURYUDANA MEMBUAT PERANG BERAKHIR SERI

Sinopsis film Mahabharata episode 218

Sinopsis by keren kw12

Setelah termakan oleh kata kata Bima, akhirnya Duryudana melompat dari keretanya dan berduel dengan Bima. Keduanya berduel dengan gadanya masing-masing. Duryudana menyuruh Bima agar bersiap-siap untuk mati. Bima said : mereka yang tidak takut dengan kematian adalah kesatria yang sesungguhnya.


Di tempat lain, Abimanyu berduel dengan Aswatama. Arjuna berduel dengan Guru Drona. Nakula berduel dengan Dursasana. Raja Sangkuni berduel dengan Sadewa. Dan Panglima Bisma berduel dengan Raja Yudistira. 


Bima terus menyerang pangeran duryudana hingga ia tersungkur ke tanah. Duryudana bangkit dan saling balas serangan. Ketika Duryudana jatuh ke tanah, ia mengambil tanah dan melemparkannya ke mata Bima. Hal ini membuat penglihatan Bima terganggu. Kesempatan ini dimanfaatkan dengan baik oleh Duryudana untuk menyerang Bima dengan roda kereta Hingga membuat kepala Bima bercucuran darah, wrekodara ini tersungkur ke tanah. Hal ini membuat para kesatria yang lain tertegun.


Yudistira masih terus berusaha untuk mengimbangi kakeknya. Kakek Bisma meminta agar Yudistira menyerah, Kakak tertua Pandawa ini menyatakan bahwa ia tidak akan menyerah dan akan berusaha sekuat mungkin. 


Bima masih tertidur di tanah, hal ini membuat duryudana semakin menyombongkan dirinya. Nakula dan Sadewa menyemangati Bima agar bangun. Bima bangkit dengan berlumuran darah di kepalanya. Bima langsung beradu pukul dengan Duryudana. Kebangkitan Bima membuat kesatria pihak Duryudana terkejut. Bima berhasil membuat Duryudana terjatuh, wrekodara langsung menindih Duryudana. Bima mengambil Gadanya dan bersiap untuk memukul Duryudana dan yang masih di tanah.


Ketika Bima hampir mencapai tujuannya, Bisma datang dengan tombak nengancam leher Yudistira. Bisma mengatakan bahwa tanpa seizin Yudistira, Bima tidak bisa membunuh Duryudana. Panglima Hastinapura itu mengatakan bahwa jika Bima membunuh Duryudana, maka Bisma juga akan membunuh Yudistira. Kakak tertua pandawa itu dengan tegas memerintahkan Bima agar membunuh Duryudana dan membiarkan ia mati di tangan kakeknya. Yudistira mengingatkan Bima bahwa matahari sudah hampir terbenam, ia berteriak-teriak agar Bima segera menyelesaikan tugasnya.


Bima mengangkat gadanya dengan wajah seramnya. Duryudana semakin ketakutan. Bima melontarkan gadanya, namun tidak di kepala Duryudana. Melainkan di samping Duryudana, sang pangeran tidak jadi mati. Peperangan hari ke-dua ini tidak menghasilkan apa-apa karena Yudistira dan Duryudana sama-sama terancam. Duryudana bangun dan menertawakan Bima. Hal ini membuat Yudistira kecewa.


Meskipun Bima tidak jadi membunuh pangeran Duryudana. Pihak pandawa menunjukkan bahwa strateginya berhasil dengan baik.


Di Hastinapura, Sanjaya menceritakan peperangan ini kepada Raja Destrarastra. Ketika Sanjaya mengatakan bahwa kemenangan hari ini menjadi milik para Pandawa, Sang Raja segera memotongnya dan mengatakan bahwa Bisma membuat kemenangan pandawa tidak lengkap. Sang Raja ini juga mengatakan bahwa tunggu saja , Bisma akan kembali mengobrak-abrik pasukan pandawa lagi.


Di perkemahan pandawa, Pangeran Drestadyumna menyatakan bahwa setelah kemenangan ini, pasukan Pandawa memiliki kepercayaan yang meningkat. Pangeran Nakula mengatakan bahwa kemenangan ini menjadi gagal karena pengalaman Kakek Bisma. Basudewa menyangkal pernyataan Nakula itu. Sri Krishna mengatakan bahwa hal ini karena Saudara Yudistira tidak melawan dengan seluruh kemampuannya.


Arjuna mengingatkan Basudewa bahwa Kakek memiliki anugerah untuk mati sesuai keinginan nya. Maka tidak mungkin tuk membunuh Bisma. Sri Krishna menjelaskan bahwa Bisma memiliki anugerah matu sesuai keinginannya, namun tidak menang sesuai keinginannya. sangat mungkin membuat Bisma terluka parah dan tidak bisa meneruskan perang ini. Bima mengatakn bahwa Kakek adalah lambang kesucian, maka hal itu tidak mungkin bisa dilakukan. Krishna meyakinkan bahwa siapapun yang memilih untuk mengikuti jalan kurawa, maka ia pun harus di musnahkan.

Komentar

  1. gimana ini min, episode 218 kox sama degan episode 217

    BalasHapus
  2. gimana ini min, episode 218 kox sama dengan episode 217

    BalasHapus
  3. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  4. Thanks min semoga sehat selalu hehe
    Salam dari Palembang 😀

    BalasHapus
  5. Aku sejak itu sdh ga bisa liad lagi..ribet bgt

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yakinlah bisa. dan fahami cara mainnya saja.

      Hapus
    2. sama!
      aku nunggu mahabharata tyang di tv lagi ni!

      Hapus
    3. Bisa. ikuti saja tutorialnya. 👌👌👌

      Hapus

Posting Komentar

Gunakanlah form komentar dengan bijak

Post populer