Mahabharata Episode 045 KEREN KW12

DEDIKASI ARJUNA MEMBUAT SANG MAHAGURU DRONA BANGGA

By KEREN KW12

Sinopsis film Mahabharata episode 045
Sinopsis by keren kw12

Setelah mengorbankan jarinya dan mendapat perintah dari guru Drona untuk meninggalkan daerah kuru, ekalauya membakar busurnya dan kemudian meninggalkan goa itu tanpa pamit. Para Kurawa juga ikut pergi begitupun dengan Arjuna. Guru Drona yang merasa bersalah kemudian mendatangi patung nya. Turunnya kemudian menghancurkan patung itu dengan penuh kemarahan hal ini terdengar dan mengagetkan murid-muridnya. Druna menjerit emosional dengan kesedihan akan dosa-dosanya.

Di rumah sendiri, guru turunnya masih terbayang-bayang dengan ekalauya. Guru Drona kemudian mandi untuk membersihkan dirinya. 

Di pagi hari ini Arjuna juga terbayang-bayang dengan pengorbanan ekalauya. tiba-tiba Duryudana datang dan mengatakan bahwa ia membawa hadiah kepada Arjuna yang akan membuatnya senang. Hadiah tersebut berisi ibu jari dari Ekalauya. Duryudana mengatakan bahwa hal itu dilakukan guru Drona karena ingin menjadikan Arjuna sebagai pemanah terbaik di dunia. Kemudian Arjuna pergi untuk menemui gurunya.

Ketika Arjun datang, guru Drona langsung menyambut Arjuna dan mempersilakan Arjuna menanyakan apapun. Arjuna mempertanyakan apakah gurunya tidak yakin dengan kemampuan muridnya. Sang guru dengan bijak menjawab bahwa yang terpenting adalah seberapa yakin sang murid kepada seorang guru. Kemudian Arjuna mempertanyakan keputusan gurunya mengapa meminta hadiah tersebut dari ekalawya, sang guru menjawab bahwa hal itu terserah darinya. 

Arjuna dengan spontan mengatakan bahwa "Apa gunanya terkenal apabila itu membuatmu menjadi jahat?" Drona  menjelaskan problem yang terjadi ya itu karena ekalawya adalah orang dari magadha yang merupakan musuh dari kerajaan Hastinapura. Kemudian Arjuna bertanya bagaimana cara menghilangkan tuduhan yang telah diarahkan kepada guru Drona. Sang guru dengan bijak mengatakan bahwa Arjuna harus menunjukkan dirinya bahwa ia mampu untuk menjadi yang terbaik.

Duryudana mendatangi Aswatama dan meminta izin untuk pamit meninggalkan tempat pendidikan ini. Dengan permainan kata-katanya Duryudana membakar emosi Aswatama bahwa dengan adanya Arjuna membuat Aswatama tidak mampu mendapatkan segalanya.

Aswatama segera meminta kepada ayahnya senjata Brahma sebelum Arjuna mendapatkan hal tersebut. Aswatama mengatakan bahwa karena perbedaan sikap guru Drona membuat anak-anak Destrarastra akan meninggalkan tempat pendidikan ini. Dan dirinya juga tidak senang dengan perbedaan sikap ini. Guru Drona meminta Aswatama akan memberitahu teman-temannya bahwa Sang guru akan mandi di sungai dan bersumpah untuk tidak memihak kepada siapapun.

Di sungai Gangga guru turunnya memulai ritual mandi dan sumpahnya untuk tidak memihak kepada siapapun. Para murid gurun yang merupakan pangeran dari Hastinapura sudah berkumpul di tepi sungai untuk melihat hal ini. Tiba-tiba ada seekor buaya yang mendekati guru Drona. Guru Drona digigit oleh buaya tersebut, para murid menjerit dan bingung. Arjuna langsung melompat ke sungai dan berusaha melepaskan gurunya dari buaya itu dan memukulinya. Kemudian buaya itu lenyap dari pandangan dan hilang begitu saja. 

Setelah guru drona naik ke daratan, iya mengatakan bahwa jika ingin berhenti dari pendidikan dirinya sudah mengizinkannya. Sang Guru memberikan nasehat nasehat kepada para pangeran Hastinapura ini. Guru Drona mengatakan bahwa Arjuna adalah murid terbaik pada pendidikan guru Drona. Dan oleh karena itu ia akan menjadi pemanah terbaik di dunia.

Komentar

Post populer