Mahabharata Episode 035 KEREN KW11

KURAWA TETAP TIDAK MAU AKUR DENGAN PANDAWA MESKI DENGAN UPAYA BISMA

By KEREN KW12


Sinopsis film Mahabharata episode 035
Sinopsis by keren kw12

Bisma memerintahkan kan bahwa ada suatu peraturan baru untuk makan, yaitu tidak boleh menekuk siku saat makan. Para pangeran mencoba dengan caranya masing-masing namun masih gagal untuk makan tanpa menekuk siku. Yudistira yang tetap tenang diam, akhirnya mampu untuk mengetahui cara makan tersebut dan mengajarkan kepada saudara-saudaranya. Bisma memuji kecerdasan Yudistira.

Raja Destrarastra sedang melakukan pemujaan kepada dewa Siwa. Datanglah Bisma dan perdana menteri untuk menghadap sang raja. Raja destrarasta mulai menggiring pembicaraan mengenai kebahagiaan seorang anak adalah juga kebahagiaan seorang ayah. Bisma mengingatkan kepada Destrarastra bahwa seorang raja dari Madura, Kansa , baru saja dibunuh oleh keponakannya. Hal itu karena ia adalah seorang raja yang tidak dicintai oleh rakyatnya.

Agar mendapatkan raja yang layak maka diperlukan sebuah pelatihan agar ia mampu. Bisma akan mencarikan seorang guru yang akan melatih para pangeran Hastinapura. Destrarastra menginginkan setelah pelatihan itu maka Duryudana akan dinobatkan sebagai Pangeran mahkota. Bisma mengatakan bahwa setelah pelatihan itu maka ia akan menguji semua pangeran dan yang paling mampu lah yang akan menjadi pangeran mahkota.

Nakula Sadewa datang ke kamar ibunya karena tidak bisa tidur dan segera menghampiri ibunya yang hanya di tikar. Kemudian disusul oleh ketiga putra Kunti yang lain. Arjuna menyatakan bahwa di hutan jauh lebih tentram dan damai daripada kerajaan, di sini tidak ada kedamaian. Ketika Bima mengatakan bahwa ia belum makan dan ingin menjelaskan dan terkait perintah cara varu baru untuk makan, Bima dihentikan oleh Yudistira. Kemudian Arjuna membuat alasan untuk menenangkan hati ibunya. Kunti memperbolehkan anak-anak untuk tidur bersamanya malam ini.

Di taman buah-buahan milik Hastinapura, Bima dan Nakula mengincar pohon yang telah berbuah. Dursasana yang sudah berada di atas pohon melempar biji dan mengagetkan Bima serta mengatakan bahwa semua buah ini adalah miliknya. Salah seorang pangeran kurawa menyuruh bima ke kuntiboja jika ingin mangga. Bima dengan emosinya mengatakan bahwa ia tidak perlu ke mana-mana untuk mendapatkan mangga, ia bisa mendapatkan dari tangan-tangan kurawa.

Emosi Bima semakin meledak-ledak ketika diejek oleh Dursasana. Yudhistira datang dan menghentikan Bima , kakak tertua itu akan menyiapkan makan siang untuk adiknya. tiba-tiba seorang pangeran dari Kurawa mengejek kembali dan kali ini dengan menyentil nama ayahnya. Arjuna mengingatkan kepada kakaknua bahwa untuk hal seperti ini tidak layak untuk dimaafkan, maafkan padahal yang sudah keterlaluan adalah sebuah kelemahan. Yudistira membenarkan ucapan dari Arjuna.

Yudhistira melepaskan tangannya dari pundak bima sebagai tanda untuk melepaskan emosi bima. Bima mendekati pohon dan segera menggetarkan nya hingga membuat para Kurawa itu terjatuh dan segera berlari. Bima memperkenalkan bahwa nama lainnya adalah Wrekodara, dan dengan satu pukul saja maka pohon akan menjatuhkan buahnya.

Sangkini dan Duryudana sedang mengawasi para Pandawa dari istana. Kakak dari gndari ini menyuruh Duryudana dengan berdasar dari kata-kata Bima yang ampuh merontokkan pohon hanya dengan pukulannya. Sangkuni mengibaratkan hal itu sebagai pohon mangga ataupun pohon keluarga. Duryudana semakin terbakar emosinya setelah mendengar kata-kata dari taman sangkuni. Sangkuni mengajak duryudana untuk membuat strategi agar dapat mengalahkan Pandawa.

Link muncul dengan browser biasa (chrome dll)

Jika menggunakan UC Browser, nonaktifkan adblock dipojok kiri atas

SERVER 1 SERVER 2 SERVER 3


Komentar

Post populer