Mahabharata Episode 017 KEREN KW12

SAYEMBARA KUNTI YANG DIMENANGKAN OLEH RAJA PANDU

By Keren kw12


Sinopsis film Mahabharata episode 17

Sinopsis by Cita Sastrawan-MB
Kisah ini merupakan lanjutan dari episode sebelumnya ketika kunti mengingat kembali kejadian ketia ia mencoba mantra yang diberikan oleh Rsi Durwasa. Dimana saat mencoba mantra itu Kunti berhasil memanggil Dewa Surya, namun kehadiran Dewa Surya membuat Kunti kebingungan dengan anugrah dari Dewa Surya yang akan memberikannya seorang anak karena Kunti merasa belum pernah menikah. 

Akibat dari ketidaktauan Kunti, ia pun harus menerima kehadiran anak tersebut dengan segala resiko yang akan ditimbulkannya karena kutukan dan anugrah dari Rsi Durwasa tidak ada obatnya. Dewa Surya berkata, ketika aku pergi separuh energi dan kekuatanku akan ada bersama putra yang akan Kunti lahirkan, Dewa Surya pun tidak dapat mencegah hal itu terjadi. Namun kunti masih tetap kebingungan, karena ia takut menodai kejayaan ayahnya yaitu raja Kunti Boja. 

Selain itu, Dewa Surya juga memberikan anugrah lain yaitu menganugrahkan Kunti tetap gadis, dan menjadi pribadi yang taat dan anugrah pun harus tetap diterimanya. Ceritapun berlanjut, untuk menghilangkan rasa malu kunti pun membuang anak dari anugrah Dewa Surya tersebut disungai Gangga dengan bunga teratai disekeliling anak itu sebagai sebuah tanda. Dewa Surya pun datang ketika kunti akan membuang anak tersebut dengan memberikan sebuah perisai dan anting keramat yang tidak bisa ditembus dengan senjata diseluruh alam semesta. 

Anak itu akan dikenal sebagai sosok yang gigih dan akan dikenal dengan nama Karna. Setelah mengingat kejadian itu, kunti merasa bersalah dan berkata kepada pelayannya, “ untuk melupakan seorang anak tidak menjadikannya masa lalu”. Namun dibalik kesedihannya ia mempunyai keyakinan bahwa anaknya tersebut masih hidup disuatu tempat. Namun pelayan menyarankan kepada kunti kalau menjaga rahasianya itu merupakan jalan yang terbaik.  Akan tetapi menurut kunti hidup tidak akan bisa menyembunyikan kebohongan seperti aliran sungai akan tetap mengalir walau ada batu yang menghalangi dan kunti yakin akan ada sosok yang bisa menerima masa lalunya. 

Cerita pun berlanjut di dalam kerajaan Hastinapura. Sebelum berangkat menuju sayemwara, raja Pandu datang mengunjungi kakak iparnya yaitu Gandari. Dalam hal itu terjadi perdebatan ketika Pandu tidak mau dipanggil Yang Mulia oleh kakak iparnya, karena ia merasa panggilan itu sebagai ratusan duri dan pandu merasa tahta itu seharusnya milik kakaknya. Namun Gandari berpendapat lain, kehadirannya disana bukan sebagai Ratu, melainkan sebagai istri dari Destrarasta dan Pandu pun merasa senang dan memuji kebaikan dari kakak iparnya.

Pandu tetap merasa bersalah, karena tanpa doa dari kakaknya dia tidak dapat menjalankan tugasnya dengan baik. Namun menurut gandari, doa seorang suami juga merupakan doa seorang istri. Karena Destrarasta masih merasa kecewa dengan ketidak adilan yang ia dapatkan. Karena kebaikan hati Gandari, Pandu berjanji bersama istrinya nanti akan terus melayani kakaknya dan kakak iparnya. 

Cerita berlanjut di dalam kerajaan Kunti Boja. Kunti mulai memasuki sidang istana untuk melaksanakan acara sayemwara. Raja Kunti Boja memberikan sambutan kepada raja daerah arya karena kehadiran mereka menambah kehormatan dari kerajaannya dan ia meminta menerima semua keputusan Kunti. Namun sebelum Kunti mengambil sebuah keputusan, ia ingin mengajukan sebuah pertanyaan kepada para raja yang hadir dan keputusan kunti akan berdasarkan jawaban dari para raja tersebut. 

Namun dalam situsi tersebut raja Aswa mengangkt senjatanya karena merasa direndahkan oleh raja yang lain. Saat terjadi adu senjata dari kedua raja itu, datanglah Pandu untuk melerai kejadian tersebut dan pandu pun meminta Kunti untuk mengajukan pertanyaannya. Selang beberapa saat kunti pun menyampaikan pertanyaannya. Istri Rsi Gautama yang bernama Ahilia pernah punya hubungan suami istri dengan Dewa Indra, karena Rsi Gautama Marah lalu ia menghukum istrinya, lalu mengapa Rama membebaskannya, membebaskan Ahilia dari kesalahan besarnya? Bukanlah dengan memaafkan kesalahannya, itu artinya Rama memberikan contoh yang sangat salah kepada generasi selanjutnya.

Salah satu rajapun langsung menjawabnya dengan berkata jawabannya sangat sederhana, karena sang dewa dikenal dengan penuh kebajikan dia bisa memaafkan siapapun yang berdosa. Namun jawaban itu menimbulkan pro dan kontra didalam sayemwara. Disisi lain, pandu pun membantah semua jawaban itu. Ia pun menjawab dengan kecerdasannya dan berkata yang sebenarnya adalah dewa indra muncul di depan Ahilia dalam penyamaran Rsi Gautama, hubungan suami istri yang dilakukan Ahilia trrjadi karena pengetahuan wanita itu bahwa ia bersama dengan suaminya. Rsi Gautama telah mengutuknya dengan kemarahan, tapi Rama adalah seorang raja dan seorang raja harus mempertimbangkan sebelum memberikan hukuman, yang dilakukan atas dasar kejahatan atau kesalahan. Kuntipun tersenyum ketika mendengar jawaban dari Pandu. Dan kuntipun memilih Pandu sebagai pemenang sayemwara dan sekaligus menjadi calon suaminya.

Link muncul dengan browser biasa (chrome dll)

Jika menggunakan UC Browser, nonaktifkan adblock dipojok kiri atas

Komentar

Posting Komentar

Gunakanlah form komentar dengan bijak

Post populer