Mahabharata Episode 014 KEREN KW12

WIDURA TIDAK MENYETUJUI DENGAN PENOBATAN DESTARASTA SEBAGAI RAJA

By KEREN KW12


Sinopsis film Mahabharata episode 014 

Sinopsis by keren kw12
Destrarastra sedang membayangkan ketika ia menjadi raja di Hastinapura. Tiba-tiba gandari dan Sangkuni datang, Destrarastra langsung naik pitam dan menanyakan siapa yang datang. Gandari yang hampir saja berkata-kata, ditahan oleh kakaknya. Kemudian datanglah Ratu ambika yang mengajak putranya agar segera bersiap dan dan sampai di istana setelah prosesi sumpah dari pandu dan widura.

Ratu ambika kemudian mengajak Gandari untuk juga segera menuju istana. dengan nada ketus Destrarastra meminta ibunya agar memberitahu gandari supaya tidak menyertainya. karena ia tidak ingin kecepatannya terhambat, kemudian Destrarastra pergi berlalu. Sangkuni menenangkan Kendari dan mengatakan bahwa tak bisa mengejar atau tidak pangeran dari kuru itu tidak bisa duduk di singgasana tanpa Gandari.

Di ruang sidang istana Hastinapura, pandu dan widura memasuki ruangan untuk mengambil sumpah jabatan sebagai jenderal dan perdana menteri. Secara bergantian widura dan pandu mengucapkan sumpah jabatan. 

Widura memulainya dengan kata-kata dan sumpahnya. Widura akan menanamkan keadilan dalam kecerdasannya. Mendapatkan kebenaran dan mematuhinya untuk selamanya. Mendapatkan kebenaran dalam hidupnya serta menerima Tahta Hastinapura sebagai tuan dan junjungannya. tidurnya juga bersumpah bahwa semua hubungan dan keinginannya akan menjadi yang kedua dan ia akan lebih berani dan tegas dalam menjalankan tugasnya.

Kemudian giliran pandu yang mengucapkan sumpahnya. Pandu memulai bahwa ia akan menanamkan Dedikasi dalam kecerdasannya. Yang akan memiliki kesabaran dan keberanian. Pandu juga bersumpah akan melindungi rakyatnya dan memimpin dalam kebenaran. Kemudian pandu dan widura sama-sama mengucapkan bahwa keduanya akan hidup dalam penuh perjuangan.

Pangeran Destrarastra masuk ruang sidang diikuti oleh berapa yang lain. Sang pangeran yang telah bersiap segera naik untuk menemui Bisma yang sudah menunggunya di dekat singgasana. ketika Bisma akan menyerahkan pedang sebagai simbolis penobatan raja, tiba-tiba widura menghentikannya dan mengatakan bahwa seseorang yang buta sejak lahir tidaklah pantas untuk menjadi raja dan ini tertulis di kitab Hastinapura.

Mendengar hal yang demikian membuat seluruh anggota istana tertegun, Ratu satyawati mempertanyakan tentang hal tersebut namun widura segera menjawab dengan jelas.

Destarastra yang sangat murah segera pergi meninggalkan ruangan itu yang dikejar oleh pandu yang ingin menenangkannya. Makan pandu dituduh bersekongkol dengan widura untuk menggulingkan Destrarastra, Destrarastra menuduh bahwa pandu ingin menjadi raja. Kewajiban Destrarastra menyuruh bantu agar pergi sebelum kemarahannya yang dapat membunuh pandu. Destrarastra pergi begitu saja meninggalkan pandu.

Pangeran widura menjelaskan bahwa dalam memimpin kerajaan, dibutuhkan seorang raja yang benar-benar lengkap demi kemakmuran rakyatnya.  Ratu satyawati mempertanyakan tentang hak Destrarastra karena ia adalah anak tertua dari dinasti ini. Dengan jelas widura menyatakan bahwa hak tersebut tetap ada ketika ada kesetaraan dari semua anak, namun dengan kondisi seperti ini maka anak yang lain juga bisa mendapatkan hak-hak tersebut.

Kemudian Pangeran Sangkuni dengan santainya mempertanyakan kepada widura terkait siapakah yang layak menjadi raja "bukankah kau sendiri widura?". Bisma yang agung mencoba menahan pangeran sangkuni agar tidak ikut campur. Namun Ibu Ratu satyawati juga menginginkan jawaban yang jelas dari pangeran widura. maka oleh karena itu , Pangeran widura menyarankan agar pandu bisa dinobatkan menjadi raja. Pandu yang baru saja kembali mengejar Destrarastra dan mendengar hal tersebut membuatnya tertegun dan geleng-geleng kepala karena merasa dirinya tidak ingin mengambil hak kakaknya.

Link muncul dengan browser biasa (chrome dll)

Jika menggunakan UC Browser, nonaktifkan adblock dipojok kiri atas

Komentar

Post populer