Mahabharata episode 228 KEREN KW12

 Dewi Gangga Datang ke Medan Kurusetra Untuk Merawat Bhisma Yang Sudah Tidak Berdaya

By KEREN KW12

Sinopsis film Mahabharata episode 228

Sinopsis by keren kw12


Widura meluapkan semua rasa dan emosinya kepada kakaknya, Destrarastra. Kemudian Widura pergi meninggalkan kakaknya. Gandari lemas melihat keadaan yang terjadi.


Semua Pandawa dalam kondisi sedih. Dewi Kunti datang ke perkemahan pandawa dengan kesedihannya. Yudistira mencoba menenangkan ibunya, kemudian Bima juga mencobanya, lalu Drupadi juga. Disisi lain, Arjuna tetap berdiri dan masih mencoba tabah dan menahan kesedihannya. Arjuna membenarkan kata-kata pancali agar tidak berduka. Kemudian Arjuna mengajak untuk memikirkan strategi untuk besuk agar pengorbanan kakeknya tidak menjadi sia-sia. 


Arjuna mempunyai ide bahwa setiap hari salah satu dari pandawa akan melayani dan dan merawat kakeknya. Arjuna lalu meminta istrinya agar menyiapkan makanan dan minuman, dan dirinya yang akan melayani kakeknya untuk hari ini.


Bisma sedang tertidur diatas ranjang panahnya. Arjuna mencoba membangunkan kakeknya dan mengatakan bahwa ia membawa obat dan makanan. Bisma terbangun dan mempertanyakan apa yang akan didapat dari tubuhnya setelah menerima apa yang dibawa cucunya. Arjuna mencoba memaksa, namun dengan bijaknya, Bisma menunjukkan kebenaran untuk kondisinya.


Kemudian Bisma hanya meminta kepada cucunya agar menyatukan dirinya dengan ibunya. Arjuna dengan kesaktiannya segera membuat percikan air yang membuat dewi gangga datang di tempat tersebut. Bisma meminta maaf kepada ibunya karena tidak bisa memungguk dan meminta doa. Dewi Gangga mengatakan bahwa ia akan tinggal dan merawat anaknya, dirinya pun membebaskan Arjuna dari tugas tersebut. Sang Dewi juga memerintahkan Arjuna agar tidak bersedih dan segera melanjutkan tugasnya.


Bisma merasa bersalah dengan apa yang telah ia lakukan. Dirinya menanyakan kepada ibunya mengapa hal tersebut bisa terjadi. Dewi Gangga memberikan penjelasan kepada anaknya, dirinya juga merasa bersalah karena kurang mengajari kemurnian dan pengetahuan anaknya. Sang Dewi mengatakan bahwa Bisma harus memberikan pengetahuan tersebut kepada orang yang berani mendatangi nya untuk tujuan itu.


Di tenda utama pasukan Kuru, Duryudana kembali mengobarkan semangat para ksatria kurawa. Kematian Bisma memanglah kesatria besar , namun dia telah dikalahkan. Hal ini tidak boleh membuat kita menjadi lemah, namun bisa menjadi tambahan semangat karena masih memiliki kesatria yang tangguh seperti Bisma. Bahkan dewa Indra pun akan kesulitan untuk menangkis semua panah-panahnya. Aswatama tersenyum karena mengira ayahnya akan dipilih oleh Duryudana. Namun secara mengejutkan, Pangeran Mahkota Hastinapura ini menunjuk Raja Angga Karna sebagai panglima perang.


Keputusan tersebut membuat kaget Aswatama dan ayahnya, juga dengan Sangkuni yang tidak setuju dengan hal tersebut. Guru Drona semakin tak kuasa menahan amarahnya karena Duryudana menyentil hubungan Guru dan Muridnya. Kemudian tanpa basa-basi, guru Drona segera meninggalkan tempat tersebut.

Komentar

Posting Komentar

Gunakanlah form komentar dengan bijak

Post populer